Skip to main content

How Consumers Behave In a Targeted Market

Halo rakyat digital. Kali ini gue mau research pasar product Choco-Pie merk Delfi. Target saya yaitu laki-laki/Wanita yang berumur 16-20 tahun yang suka kumpul-kumpul atau bersantai dirumah. Target saya lebih ke seseorang yang sedang banyak kegiatan seperti siswa/siswi yang sedang praktek kerja lapangan dan seorang yang belum tau produk Choco-Pie ini.




Dan ternyata setelah video ini selesai banyak yang memberikan respon tambahan mengenai produk ini, mulai dari rasa hingga bentuk. Tapi gue sudah dapet informasi nih dari segi rasa. 2 dari 3 orang lebih memilih rasa coklat yang tidak terlalu manis (manis sewajarnya). tapi 1 dari 3 orang tersebut ketika sudah makan product ini merasa pait karena manisnya choco-pie ini. dari segi harga mereka semua keliatannya tidak terlalu menganggap product ini mahal. malah ada yang request membuat versi lebih murahnya agar uang kembalian rokok bisa dipake plus diganti bentuknya lebih kecil agar dinikmatinnya bisa satu kali makan.
tidak sampai situ ada respon lebih memilih Choco-Pie ini ketimbang ciki untuk kumpul bareng. mereka semua menginginkan Choco-Pie ini hadir diwarung karena mereka merasa bosan dengan makanan yang ada diwarung hanya waffer-wafferan dan ciki. Tapi ini juga harus dipertimbangin lagi dari harganya. Serta ada beberapa kekurangan dari produk ini yaitu Packaging yang terlalu besar,kue ketika digigit masih bisa berhamburan lapisan dalamnya (ngereslah bahasa kasarnya). mereka menginginkan makanan kue seperti ini yang tidak terlalu besar agar tidak berhamburan dan makannya lebih simple. 

Dapat gue simpulkan mereka menginginkan makanan yang lebih sehat dari ciki dan produk seperti ini dijual diwarung mungkin mereka ingin produk murah terus ngenyangin (tipikal rakyat Indonesia).
dan dengan rasa Choco-Pie menurut mereka tidak perlu dirubah karena rasa sudah pas hanya saja ukuran dan layer dalam yang buat berhamburan.

Comments

Popular posts from this blog

The Most Influentil Message Ever | Star Mild Obsesi Fotografi

                    Hmm... nampaknya banyak banget nih yang gatau iklan Star Mild karya Dimas Djayaningrat. Di iklan ini ada orang yang terobsesi menjadi fotografer dan mendapatkan moment kecelakaan tak terduga dan ngeselinnya si korban harus ngasih ekspresi muka yang tidak natural kayak acting meringis kesakitan ala sinetron indonesia. tapi dibalik itu iklan ini memberikan impact ke gue yang lumayan kerasa sampe sekarang nih *azek. Gue inget banget ini iklan tahun 2007 dan dimana ditahun itu gue baru megang kamera pocket sodara gue yang lumayan agak mahal *ceilah gaya. Karena dulu lagi suka-sukanya foto dan ngelihati iklan ini gue jadi ngerasaiin vibe obsesi yang sama *ya maklum dulukan masih bocah.            Tapi dibalik iklan ini banyak banget makna menyindir di kehidupan sosial. Contohnya pada tahun itu orang yang memegang kamera bisa dibilang orang yang lumayan kaya pada masa itu sekaligus pada saat itu orang sangat menjaga privacynya ketika ada orang yang mau foto dirinya. T

My Big Fat Competitor

Halo para kaum nunduk. Di postingan kali ini gue akan menjadi anggota detective conan. karena gue disuruh riset makanan favorit gue walau bikin seret untuk dijadiin bahan saingan product gue. keren kan? pas riset trus foto product makanan ini di minimarket berasa ngintipin pacar mandi *eh. product yang gue riset adalah Choco-Pie dari Delfi. Choco-pie ini Salah satu merk kue berlapis coklat tebal yang didalamnya berisi marshmallow lembut . product ini terbilang cukup jarang ditemuin di minimarket yang kecil. mari kita review mulai dari productnya! Brand Choco-pie menjadi salah satu kue lembut berlapis coklat yang mendapatkan best selling di Korea. Dengan konsep "Enaknya santai bareng choco-pie" menjadikan produk ini laku dikalangan remaja hingga anak kuliahan. menurut social media delfiorion @delfiorion Choco-pie ini pas banget dimakan dikala istirahat atau menunda laper.  Beberapa info tentang Choco-Pie Delfiorion: CONTACT INFO m.me/DelfiOrion

Nestle KitKat - Kittu Kitsu | Analisa Produk Kitkat

Halo para kaum touchscreen. Hari ini gue mau menganalisa Nestle KitKat yang namanya udah gak asing lagi. Dengan Tagline "ada break ada kitkat" kita udah pasti tau produk KitKat satu ini dengan suara khas patahannya di dunia periklanan. namun kali ini gue mau membahas KitKat ini di negara maju yaitu Jepang. Kenapa? karena ada yang unik nih dalam segi marketing produk ini di Jepang. Di Jepang produk ini terbilang unik, karena produk KitKat ini bisa dibilang "KITTO KATSU" yang artinya "Surely Win" bahasa indonesianya "Pasti Menang" atau bahasa ngablaknya "asek lu menang dah". Bentar... tapikan ini beda banget sama tagline KitKat "Have a break, Have a KitKat". Bagi gue tagline ini gak ngeffect di Jepang. makanya tim marketing KitKat merubah menjadi "Kitto Katsu" yang sesuai dengan kebudayaan dan kebiasaan disana. Dan cerdasnya Nestle membuat suatu strategi cerdas memanfaatkan kata-kata itu. Dan jadilah &q